Oleh : K.H. Abdulah Gymnastiar (AA Gym)
Allah Maha Indah dan amat mencintai
keindahan. Berarti siapapun yang rindu
menjadi orang yang dicintai Allah kita harus mengenal apa yang namanya
keindahan, karena keindahan adalah salah satu jalan agar kita dicintai oleh
Allah.
Dan standart, kita itu suka pada
keindahan. Allah menciptakan dunia ini
indah bahkan surga saja diceritakan penuh keindahan. Memang sudah standart pada
diri kita senang yang indah. Lalu
mengapa hati yang cuma satu‑satunya ini harus kita isi dengan kejelekan? Jelek
itu tidak pernah bersatu dengan keindahan.
Kalau alam ini indah dan hati kita mencintai keindahan, niscaya akan
terpancar pribadi yang indah.
Saudara‑sadaraku sekalian.......
Harusnya keindahan semua yang kita
lihat membuat hati kita indah dan kalau hati sudah indah maka terpancar
keindahan dari diri kita. Nah, Rasulullah SAW juga ternyata indah. Rambutnya indah, matanya indah, suaranya indah,
wajahnya indah dan yang paling mengesankan adalah pribadinya yang indah. Kita manusia juga senang keindahan. Iklan sampo dijamin yang punya rambut
indah. Kita berkunjung ke taman yang
indah. Jarang kita berkunjung ketempat
pembuangan sampah. Yang jadi masalah
sekarang bagaimana keindahan itu ada pada diri kita?
Keindahan itu lekat dengan sesuatu yang
bersih. Rumah megah, kotor hilang
keindahannya. Rambut indah, kotor juga
hilang keindahannya. Bersih bagian
terpenting dari keindahan. Bersih lahir
dan bersih batin. Ada orang yang bersih
tapi hatinya busuk dijamin tidak akan indah.
Maka siapapun yang ingin tampil indah, perkataan yang harus selalu
ditanyakan, saya bersih atau tidak?
Karena
kalau hati sudah busuk, pikiran busuk dan omongan juga busuk. Kita semua pasti
jadi tua.Kalau kita mengandalkan kecantikan keindahan lahir, itu tidak bisa
dipertahankan. Kalau pertahanan
keindahan sudah habis dan pribadi tidak indah maka tidak ada yang tersisa. Jadi siapapun diantara kita yang tidak pernah
bertanya apakah mata ini sudah bersih, apakah pikiran kita sudah bersih, apakah
pembicaraan kita bersih, apakah harta kita sudah bersih, apakah hati kita sudah
bersih ? Kalau bersih belum menempati bagian dari diri kita tipis harapan. “Amat beruntung orang yang gigih mensucikan
dirinya dan merugi orang yang mengotorinya”.
Sekarang kita lihat dulu apa komponen
yang penting dari keindahan dan kebersihan ini.
1.
KESABARAN
Orang yang tidak sabar, berkeluh kesah,
menggerutu, orang yang mudah panik, emosional akan hilang keindahannya. “Orang yang jamin sabar itu adalah orang yang
yakin kami milik Allah dan bakal kembali
Kepada Allah”. Kita tidak punya apa‑apa Insya Allah adalah
indah. Berarti orang yang tdak akan
indah dalam hidupnya, orang yang merasa segalanya milik dirinya, merasa takut
kehilangan, merasa takut rusak, takut diambil...panik dalam hidupnya. Marilah belajar sabar karena sabat pangkal
keindahan. Sabar dalam hal apa?
Sabar dalam taat kepada Allah. Shalat sabat, tahajud sabar, melihat maksiat
sabar. Ada orang yang dalam sholat sabar
tapi lihat maksiat tidak sabar. Sabar
ketika ditimpa musibah, sabar keitka sakit, tidak berkeluh kesah. Kesabaran itu pada pukulan pertama dalam
ujian. Jadi kalau kita ingin melihat
kesabaran kita lihat ketika datang yang pertama hantaman kepada kita dan kita
tetap tenang. Insya Allah kesananya
lebih mantap.
Pendek kata keindahan akrab dekat
dengan kesabaran. Tidak punya kesabaran
hilang keindahan penampilan, keindahan rupa, keindahan rumah, keindahan harta
bagi orang yang tidak sabar.
2.
KELEMBUTAN
Kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali
akan menjadi indah. Maka bagi orang‑orang yang ingin dicintai Allah, pertanyaan
kedua adalah sampai sejauh mana kelembutan ada pada diri kita?
Orang yang kasar, bengis, kaku, keras
ini tidak nyunnah. Rasulullah SAW adalah seorang petarung terbaik. Tidaklah bertempur kecuali beliau berada di
baris terdepan. Tapi peperangan dan
pertempuran yang dahsyat tidak merubah kehalusan budi pekertinya. Guru yang kasar jauh tidak disukai dibanding
guru yang bertutur kata lembut. Ibu yang
bengis, kasar sulit untuk mencuri hati anaknya.
Saudara‑saudara sekalian...
Kita punya bahan yang lembut tapi kasar
yang keluarnya, hilang keindahannya.
Seindah apapun penampilan bila prilaku
kesehariannya, kelakuannya kasar, kata‑katanya
kasar akan jatuh wibawanya, jatuh keindahannya.
Ingat 2 minggu yang lalu pendamping diam itu emas adalah 4 S
yaitu :
1.
Senyum
2.
Salam
3.
Sapa, dan
4.
Santun
Marilah kita upayakan kelembutan itu
bagian dari sikap kita. Kalau memanggil seserorang, panggilah dengan panggilan
yang paling halus. Subhanallah, kelembutan itu indah.
3.
IKHLAS
Makin ikhlas, makin bersih hati, makin
putus harapan selain kepada Allah SWT.
Itu terpancar kebersihannya dari tutur kata dan prilaku. Indah
keikhlasan itu. Makin bersih dari rasa
ingin dihormati, dari rasa ingin dihargai, dari rasa ingin dipuji harus dengan
cara terbaik. Berbahagialah bagi ibu yang merdeka tidak berbuat kebaikan karena
ingin dibalasbudi oleh suami tapi berbuat kebaikan karena ingin dicintai
Allah..
Orang yang ikhlas berbuat sekecil apapun kebaikan, Allah yang akan
membersar‑besarkannya, menurut Imam Ali.
Insya Allah orang yang ikhlas dia akan puas dengan apa yang dilakukan,
bukan puas dengan apa yang didapatkan.
Orang yang ikhlas kesibukannya adalah bagaimana supaya yang dilakukan
ini disukai Allah, terlepas dari orang lain menghargai atau memuji atau tidak.
4.
MENGAMALKAN SUNNAH
Keindahan itu lekat kepada orang yang
paling banyak mengamalkan sunnah‑sunnah rasul sesudah yang fardhu. Amalan fardhu itu bagai bangunan yang kokoh,
tiang, pondasi dan bangunan. Tapi
bangunan ini jadi indah sesudah dicat, keramiknya bersih, pakai taman, pakai
pagar, inilah amalan‑amalan sunnah. Kita
menunaikan yang fardhu Insya Allah kita menjadi pribadi yang kokoh tapi dengan
amalan yang sunnah jadi pribadi yang kokoh dan indah. Jarang sholat tapi mengamalkan yang sunnah
seperti pakai dasi tapi tidak pakai yang fardhu.
Jadi semakin banyak kita mengamalkan
yang sunnah sesudah yang fardhu semakin indah.
Makanya kita harus belajar tahu bagaimana Nabi Muhammad itu
kesehariannya. Sampai hal yang kecil
kita tiru Nabi Muhammad itu lambat laun pribadi kita jadi indah. Dari mulai bangun tidur senyum, doa, tata
mulai bangun tidur. Dikamar mandi tidak
berlama‑lama, tidak bicara, itu sunnah.
Tertib sampai hal‑hal yang paling kecil.
Sudah ada aturannya semua.
Mulai sekarang miliki buku tentang Nabi
Muhammad. Luangkan waktu untuk
mengetahui bagaimana senyumnya, bagaimana santunnya, bagaimana kedermawanannya,
bagaimana keberaniannya. Makin tahu
tentang Nabi
Muhammad pelan tapi pasti pribadi kita
akan bergerak menjadi pribadi yang indah.
Mudah‑mudahan dengan 4 hal tersebut,
kita mulai memperindah topeng kita dengan kebersihan, kerapihan dan
perawatan. Tapi yang paling penting dari
itu kebersihan batin kita yaitu komponennya kesabaran, kelembutan, ikhlas dan
mengamalkan yang sunnah sesudah fardhu.
Wallahu’alam