Selasa, 11 Desember 2018

Road Trip to Bandung

Hampir 4 hari saya di rawat di Rumah Sakit di kawasan Cempaka Putih ini....
selama itu pula berbagai pengalaman dan kejadian yang terjadi semakin menggugah keyakinan bahwa tidak ada suatu peristiwa pun yang terjadi secara kebetulan, semua sudah ada skenarionya dan tertulis dalam catatan yang sudah ada 50.000 tahun sebelum kita ada, tersimpan di lauh mahfuzh,...
dan satu hal, skenario sang Maha Pencipta adalah yang terbaik,.. hanya akal dan pemikiran manusia lah yang kadang terbatas memahaminya,...

beberapa kejadian dalam 4 hari yang cukup berkesan itu diantaranya adalah,..
bertemunya kembali dengan beberapa saudara yang sudah belasan tahun tidak bertemu,...
kunjungan dari teman-teman zaman sekolah yang sungguh tidak terduga,...
dan yang luarbiasa adalah kunjungan dari teman-teman sekantor yang memenuhi hampir seluruh koridor rumah sakit menuju ruang rawat inap,...
satu lagi,.. pelayanan yang diberikan oleh pegawai rumah sakit, perawat dan personel di dalamnya cukup memberikan support yang baik dan kenyamanan, terima kasih atas semuanya...
dilain waktu mungkin akan diceritakan kisah tersendiri tentang interaksi dengan personel RS ini.

Hari Senin, 3 April 2017,...
dokter sebenenarnya sudah mengijinkan untuk meninggalkan rumah sakit, karena tidak ada treatment lain yang diperlukan, hanya tinggal penjadwalan untuk cuci darah rutin yang jadwalnya harus dilakukan 2x tiap minggu,...
ketika mendengar jadwal ini saja yang terbayang adalah bagaimana hal ini akan dilakukan, bagaimana dengan jam kerja, bagaimana mengaturnya, dimana akan tinggal ketika jadwalnya cuci darah sementara sekarang saja di Jakarta ini tinggal ngekos...? bagaimana jika CDL yang enggak boleh kena air ini tiba tiba kehujanan...?? bagaimana jika bosan dengan jadwal yang harus dilakukan serutin itu, sementara ketika harus service motor yang lamanya 3 bulan sekali aja sering muncul perasaan, ya ampuun udah harus service lagi,.. berbagai macam kecemasan membayangi hal-hal yang belum terbayang bagiamana akan kejadiannya....

inilah memang salah satu kelemahan saya,... membayangkan sesuatu yang buruk yang akan terjadi, padahal ketika dijalani, banyak hikmah dan kisah yang bisa diambil sebagia pelajaran yang baik,...

sore hari selepas ashar, ketika sedang ngobrol dengan teman kantor dan teman SMA, tiba-tiba terdengar ketukan dipintu kamar, dan sesosok yang sudah tidak asing lagi kemudian muncul di depan pintu, ya beliau adalah Bapak Toharso, yang waktu itu menjabat sebagai Direktur Pengolahan Pertamina (persero),  terharu juga mendapatkan kunjungan dari beliau,.... banyak nasehat mengalir dari beliau terkait kondisi yang dialami sekarang, setelah ngobrol panjang lebar dengan beliau, menjelang magrib beliau pun pamit,....

sebuah pertemuan yang sangat berkesan untuk seorang bekas bawahan bisa mendapat kunjungan seorang Direktur, seorang atasan, seorang leader dan sekaligus seorang guru yang banyak memberi pembelajaran bagaimana bersikap dan bertindak sebagai seorang pemimpin. Terima Kasih Pak Toharso.

Selepas isya, saya bersama istri sudah menyusuri padatnya Tol Jakarta Cikampek dalam perjalanan menuju Bandung, saat lelah dan kantuk sudah tidak tertahan, kami berhenti di rest area KM 57, dan tanpa sempat memikirkan apapun kami tertidur begitu saja didalam kendaraan,.. kira kira pukul 01.30 dinihari, saya pun terbangun dan beranjak menuju ke mesjid untuk menyegarkan diri dan menyampaikan laporan kepada Sang Maha Pencipta.

karena mengejar sebelum shubuh sampe di bandung, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Bandung.

sekitar pukul 03.00 pagi akhirnya kami sampai di rumah adik kami di kawasan soreang Kab Bandung. masih ada waktu sebelum waktu shubuh, saya pun tertidur, namun tidak bisa nyenyak, gambaran-gambaran yang muncul dan tidak jelas terus membayangi alam mimpi.

pukul setengah 7 pagi kami, saya bersama istri dan diantar adik kami, menyusuri gang gang kecil di kawasan banjaran kab bandung, bermaksud hendak menemui seorang terapis alternatif yang katanya dengan pengobatannya bisa membantu mengobati beberapa macam penyakit.

sebenarnya saya sendiri agak malas-malasan mengikuti saran untuk pengobatan seperti ini, saya cenderung tidak begitu percaya dengan yang namanya alternatif dengan metode-metode yang tanpa ada dasar keilmuan yang masuk akal, khawatir terjerumus ke dalam praktek syirik.

tapi setelah diyakinkan bahwa ini alternatif dengan metode refleksi dan bukan seperti yang meminta syarat-syarat gak jelas, akhirnya saya mengikuti juga, baiklah,,...lets see what will happen, dalam kondisi seperti ini maembuat pilihan menjadi terbatas, tawaran apapun sepertinya tidak ada salahnya di coba,...

ini yang mungkin perlu jadi perhatian buat siapapun,... dalam kondisi sakit, informasi yang datang dari manapun menyebutkan si ini sembuh dengan ini si itu sembuh dengan pengobatan dari sana, seperti orang yang kehausan dan ditawari minuman segar,... kadang tanpa pikir panjang dan masuk logika,.... padahal belakangan saya tau,.. untuk kasus seperti kegagalan fungsi ginjal ini, alternatif dengan herbal atau jamu-jamuan tau semacamnya adalah hal yang sangat dihindari, karena justru akan memperberat fungsi ginjal untuk menyaring racun dalam cairan tubuh,..

pukul 7 saya sudah duduk bersila menghadap terapis, seorang bapak-bapak paruh baya dengan tampilan tenang dan tidak terlalu banyak bicara, saya sendiri lebih tidak bicara lagi, hanya istri saya yang mengatakan bahwa saya divonis gagal ginjal dan sudah melakukan 2 kali cuci darah...

si bapak ini kemudian mengatakan dalam bahasa sunda yang maksudnya, mari kita lihat, saya biasanya menolak pasien yang sduah lebih dari 3 x cuci darah karena darahnya sudah tercampur, tercampur dengan apa,.. entahlah, mungkin maksudnya sudah tidak murni lagi,....
selebihnya setelah komunikasi itu semua terdiam...
saya kemudian diminta membelakangi si bapak dalam posisi duduk dengan kaki selonjor,... punggung terasa ditusuk-tusuk dengan menggunakan ujung jari di beberapa titik, kemudian dia mengatakan, ini kondisi ginjal yang sebelah kiri/kanan pokoknya salah satunya (saya lupa) kondisi nya udah mulai mengecil sementara yang satunya ukurannya masih normal. (ukuran lho ya... bukan fungsi:red)
saya curinghak (bahasa sunda yang artinya meringhak...atau apalah yang menunjukan sedikit ketertarikan)....diagnosa model ini hanya disampaikan dokter waktu di rumasakit beberapa hari yang lalu setelah dia melihat hasil USG, lah ini cuman di tusuk-tusuk punggungnya pake jari,...

gak berapa lama dia juga mengatakan,... ini mah ada semacam kista di ginjalnya,...rasa curinghak yang sebelumnya cuman satu alis mata terangkat  sekarang menjadi dua-duanya, karena hasil USG sebelumnya di RS juga menunjukan bahwa ada beberapa kista di ginjal. dalam hati ngomong, wah ini jelma tidak sembarangan ngomong, minimal dia punya ilmu buat mendeteksi suatu penyakit dengan metode tusukannya itu.

istri saya kemudian bertanya, gimana peluangnya pak,... dia jawab, yah insya alloh, kita ikhtiarin, semoga bisa berkurang, atau kistanya bisa dihilangkan, berdoa saja sama Alloh minta diberikan kesembuhan.

terapinya enggak berapa lama, paling 15 menitan, di refleksi punggungnya dan kepala nya. setelah itu dia menawarkan bahwa untuk mempercepat menghilangkan kista dapat dikonsumsi semacam ramuan herbal dari daun-daunan yang sudah ditumbuk halus.nah ini dia,... "naon ieu yeuh,,, ke ke ke.... urang cari tahu dulu apa manfaat dan fungsinya..... ada enggak dampaknya,...."

.........BERSAMBUNG.........

Kurang Lebih seperti ini terapinya....