Jumat, 20 Oktober 2017

Day One


Hari ini Kamis 30 Maret 2017, hari berjalan seperti biasanya, hari kerja, cuaca cerah tapi sepeda yang biasa dipake terpaksa parkir dulu, karena udah langsung pake seragam kerja, kebiasaan saya biasanya berangkat kerja menggunakan baju olahraga untuk naik sepeda ke kantor dan baru berganti menggunakan seragam kerja di kantor. Hari ini jadwal ngantornya pake seragam putih biru, agenda nya adalah pembahasan laporan KKEP, yang pemberitahuannya disampaikan panitia mendadak pagi-pagi,tempatnya pun bukan di kantor, tapi disebuah Hotel di dekat Statsiun Sudirman Jakarta. oke lets go.

Tapi,..
Pagi itu rasanya agak kurang fit, badan lemes, perut terasa mual dan kembung, ah mungkin karena kurang tidur dan maag yang kambuh lagi, pikir saya.

agenda pembahasan berjalan lancar, sampai tengah hari, waktunya istirahat, semua menuju ke lantai atas tempat restoran berada, entah kenapa, melihat makanan yang tersaji saya agak kurang berminat, tidak nafsu sama sekali, padahal variasinya cukup banyak, saya hanya mengambil beberapa potong buah dan setelah selesai bergabung dengan rekan-rekan di beranda luar yang sedang merokok, saya hanya duduk di sofa, sambil sesekali memainkan gadget, lemas ini rasanya bertambah-tambah, teman sebelah juga sempat menegur, koq kayaknya pucat, saya jawab agak kecapean, tanpa sadar saya tertidur, teman mengatakan sampe ngorok, ketika terbangun sekitar satu jam kemudian, suasana sudah sepi, teman-teman sudah kembali ke ruangan tempat rapat. tidak ada yang membangunkan, mungkin mereka kasihan, karena terlihat cape.


Pemandangan dari Lokasi tempat makan siang Acara KKEP


Pelan-pelan saya beringsut dari sofa, rasanya lemas sekali ditambah sakit kepala yang sangat, akhirnya saya turun ke lantai tempat rapat, tapi tidak segera masuk ke ruangan, tapi mampir dulu ke toilet dan lama berdiri didepan cermin, merasakan kondisi badan yang tidak menentu, memandang wajah yang ada di cermin, memang benar wajah itu terlihat sangat pucat. pucat yang tidak seperti biasanya, tidak terasa 30 menit berlalu, kayaknya enggak kuat ngelanjutin bahasan, tapi mau kemana nih,...?

Teringat salah satu teman SMA yang bekerja di rumah sakit di kawasan cempaka putih, akhirnya coba menghubungi dia, bertanya ada enggak dokter praktek sekarang, dia menanyakan dokter apa?, dijawab dokter apa aja lah, penyakit dalam kayaknya, kemudian dia balas, Ada nanti sore, setelah minta tolong didaftarin saya keluar dari toilet. minta izin ke temen2 yang lain untuk pulang duluan, bentar lagi ashar, akhirnya sholat ashar dulu, walaupun terpaksa dilakukan sambil duduk karena rasanya mau pingsan ketika berdiri. keluar dari hotel, tengok kanan kiri nyari taksi, tapi teringat ah,.. uang di dompet tinggal selembar 50 ribu, nanya dimana atm ke petugas parkir disana di tunjukin kalo di sebelah barat hotel ada minimarket yang ada atm nya, 50 meter berjalan, minimarket nya belum keliatan-keliatan, kaki rasanya dah gak kuat melangkah, sakit kepala tambah menjadi-jadi, akhirnya pasrah, balik badan dan stop taxi yang ada, bismillah, semoga uangnya cukup untuk ongkos, ditaksi hampir tdk ingat apa-apa, tau-tau sudah sampai di tujuan, RSI Cempaka Putih, alhamdulilah, argo taxi menunjukan angka 49.000, pas banget, dengan kaki setengah diseret, langsung menuju ruang pendaftaran di lantai 2, alhamdulilah karena sudah didaftarkan, tidak ada kendala berarti, dapat no urut 2,

langsung menuju poliklinik tempat dokter praktek, waktu jam 16 lebih dikit, dokternya belum datang, kata perawat yang jaga sekitar jam setengah lima biasanya, sambil menunggu tiba-tiba teman SMA yang tadi ngedaftarin datang menemui, setengah kaget campur seneng ada temen, akhirya kita ngobrol ngalor ngidul, banyak hal diobrolin karena bertahun-tahun tdk pernah ketemu..sampe gak terasa hampir jam 5 dokter baru datang,..

setelah menunggu kurang lebih 15 menit, giliran diperiksa, suster jaga memanggil, masuk ruangan dokter, prosedur seperti biasa pun bekerja, dokter bertanya keluhan, dijawab, pusing, mual, perut kembung dan badan kadang agak gatal-gatal, terus lidah terasa pahit,... dokter kemudian memeriksa menggunakan stetoskopnya, gak lama, balik ke mejanya dan mulai menulis resep, saya kemudian bertanya, diresepkan apa saja dok, dijawab, ini ada obat untuk lambung, sama antibiotik kalo-kalo ada infeksi sama untuk sakit kepalanya dikasih pereda nyeri. sesaat setelah dokter menyerahkan resep ke perawat, saya kemudian bicara ke dokternya, "dok saya disini tinggal sendiri, saya ngekost di jakarta, bisa enggak saya nginep semalam aja di RS, besok baru pulang, yang kepikir saat itu adalah supaya bisa dapet makan malem dan sarapan gratis, gak usah repot lagi beli ... dokternya menjawab, baguslah kalo begitu, sekalian cek darah aja, ya,....akhirnya setelah mengurus administrasi dibantu oleh temen yg kerja disana, saya dapat ruangan, di Paviliun Arafah bawah,...

Tidak terasa malam beranjak larut, teman yang tadi nemenin udah pamit pulang, ..sudah kurang lebih jam 21.wib tiba-tiba terdengar ketukan dipintu, datang perawat, minta izin untuk mengambil sampel darah,..setelah itu ruangan kembali sepi,... terpikir untuk memberitahu bunda di Cianjur bahwa saya nginap di rumah sakit malam ini, tapi akhirnya niat itu diurungkan, karena dipikir, besok juga udah pulang lagi, dan rutinitas akan berjalan normal seperti biasanya,... sebuah keputusan yang akan sangat disesali kemudian,.....

malam kian larut,... tapi mata ini sulit sekali terpejam, berkali-kali membuka hp, hanya rasa bosan yang muncul, sudah lewat pk. 02 dini hari, masih belum bisa tidur,

kira-kira pk.03 baru saya tidak ingat apa-apa....
saat-saat ketika diambil sampel darah



BERSAMBUNG....

Rabu, 18 Oktober 2017

Seeing the world with new perspective

Bismilahirohmanirohiim,...

setelah sekian lama vakum menulis di blog maupun jualan, hari ini mulai lagi memberanikan diri menulis, semoga bisa menjadi inspirasi buat siapapun yang membacanya,.. Aamiin,

awal tulisan saya mulai dengan pesan yang saya kirimkan kepada Guru saya, karena dari kisah inilah putaran balik perjalanan hidup dimulai,..
Saya-Paling Kiri, Ketika berkumpul bersama teman satu Alumni SMA (sumber : Path Pribadi)

Lets begin:
Assalamualaikum Coach Ari, semoga coach dan keluarga selalu berada dalam lindungan Alloh SWT, dan semoga keberkahan selalu menyertai setiap langkah usaha Coach Ari. Amiin

"Coach, sy ingin share sedikit pengalaman hidup semoga ada hikmah yg bisa diambil khususnya untuk diri saya sendiri.

8 bulan yg lalu saya adalah seorang excecutive muda di anak perusahaan BUMN Migas di negeri ini. Amanah terakhir jabatannya adalah Assistant Manager Merchandise, saat itu adalah saat-saat dimana energi berlimpah untuk mengabdi, bekerja dan membuat rencana untuk masa depan keluarga.

Namun, 7 bulan yg lalu, dalam semalam semuanya berubah drastis, sebuah kunjungan ke dokter yg tdnya untuk check up dan rawat jalan karena keluhan mual di lambung, kembung dan gatal menjadi sebuah vonis yg mematikan hampir semua impian, sy di vonis gagal ginjal stadium 5 dgn status irrecoverable menurut dokter dan tidak ada pengobatan yg bisa menyembuhkan kecuali dengan transplantasi, treatment cuci darah seminggu 2x hanya sebagai upaya untuk mempertahankan daya dukung hidup.

Sejak itu seolah semua menjadi gelap, tidak ada semangat lagi untuk menjalani hari hari, beberapa malam hampir tdk bisa tidur sama sekali ditambah selama menjalani proses cuci darah beberapa kali ngedrop, ketika itu terjadi tusukan jarum sebesar stiller hanya terasa seperti gigitan nyamuk saking pasrahnya akan apapun yg terjadi.

Alhamdulilah 3 bulan berjalan sy mencoba merecovery diri, bertanya ke dokter2 lain untuk mencari opini lain, hampir semua jawabannya sama, mencari tahu apa penyebabnya, ternyata dr hasil usg ada penyumbatan di ginjal kiri dan kanan oleh kista. Karena tersumbat, racun yg harusnya terbuang lwt urine kembali ke saluran darah, fungsi ginjal terganggu dan terdegredasi sampai tinggal 15%.

Sy kembali bertanya tanya apa dan bagaimana sebenarnya kista ini. Dr penjelasan bbrp dokter itu adalah bawaan, artinya sudah tertulis dlm kromosom di gen kalo suatu saat sy akan mempunyai kista di ginjal, sebuah penjelasan yg melegakan sekaligus mengundang rasa syukur, why...? Sy berfikir bhw i'm the choosen one, seseorang yg dipilih oleh Alloh untuk memerankan skenario ini, walaupun awalnya bertanya tanya mengapa saya...? Ternyata jawabannya ada di Al Baqoroh ayat 286, sungguh luar biasa, sekarang sy lg belajar menyembuhkan mental dan merekontruksi arah hidup sy, mencoba menyesuaikan aktivitas dengan menjadi financial advisor ternyata ada handycap yg muncul belakangan, sy jd mudah terpancing emosi, lebih emosional, lebih pendiam tapi gampang panas, hal yg menyenangkan buat sy adalah bertemu dengan teman yg saya kenal dan bercerita apapun, itu yg menyemangati sy selain dr senyum dan tawa anak2, tapi ketika bertemu orang baru dgn sikap yg kurang sreg cenderung menarik diri atau malah naik emosinya.

Sy yakin dengan kemampuan diri sy masih bisa berbuat yg positif dan bermanfaat, bahkan dlm kondisi sedang cuci darah yg lamanya smp 4-5 jam pun masih bisa melakukan analisa marketing dll.

Coach, mungkin punya ide untuk bagaimana mengembangkan potensi yg masih tersisa, bagaimana menyemangati diri bahwa banyak hal positif yg masih bisa dilakukan.

Sekian coach, mohon maaf terlalu panjang, sengaja sy kirim malam untuk sekalian titip do'a dr coach supaya sy diberi kekuatan dan kesabaran.............BERSAMBUNG...

Wassalam.

Nb. Mohon maaf apabila asa kesalahan penulisan atau ejaan coach, sy hny bisa mengetik dgn satu tangan.

Ketika Mengikuti Pelatihan HSSE di Sungai Gerong - Palembang (Sept 2016)

Me & Wife & My Oldest Son