Senin, 18 Mei 2020

Hanya bagian kecil Yang Harus Dikerjakan...

untuk setiap kebaikan yang pernah kita dapatkan
untuk setiap kemenangan yang dirayakan
untuk setiap yang akan dikerjakan
dimana didapatkan suasana yang menciptakan ketiadaan
dan jurang yang terbentang
untuk setiap masa dimana kondisi tidak selalu nyaman untuk dibayangkan
dan suasana itu
dimana kesulitan menjadi benang rapuh yang merajut hari hari
dimanakah kenangan berada
dimanakah kesempatan memberi jalan
untuk yang selalu mencari kebenaran
tidak ada cara untuk berhenti
selain menemui Sang Pemberi

Hari di minggu-minggu akhir september 2019.... hari itu semua berjalan seperti biasa, yang membuat hari sedikit berbeda adalah kiriman WA yang diterima dari Bunda tentang adanya program Umroh yang di adakan salah satu biro perjalanan haji dan umroh di Bandung, biro perjalanan haji yang sama yang waktu itu digunakan oleh Bunda untuk berangkat umroh bersama rekan-rekan tokonya,... dimana waktu itu saya juga dipaksa untuk ikut,... namun dengan berbagai alasan, belum siap lah, sedang banyak kerjaan dikantor lah, proses pengajuan izinnya lah,... dan macam-macam lainnya,... sesuatu yang saya sangat sesali kemudian,... karena persis sebulan setelah kepulangan bunda dari umroh,... vonis cuci darah itu datang untuk saya,... hmmmmh...

balik lagi ke WA tadi,.... saya reply, iya insya alloh,... cuman tabungan yang ada belum cukup,....balas saya..."  nanti di tambahin Bunda kembali membalas....dan close perbincangan selesai sampai disana,...

sampai suatu ketika, seminggu kemudian, datang pemberitahuan tentang jadwal manasik umroh di salah satu hotel di Bandung,....saya ngerasa ini terlalu cepat,... koq bisa-bisanya istri saya mendaftarkan berangkat umroh tanpa konfirmasi dan koordinasi lebih lanjut dengan saya (bahasa meeting manajemen di kantor:red), bagaimana mengurus administrasinya ke kantor, bagaimana mengurus surat perjalanan ke rumah sakit (saya setiap mau melakukan perjalanan yang menggunakan pesawat terbang, harus dilengkapi surat layak terbang, beberapa pernyataan, surat izin membawa obat dan lainnya,...ribet lah pokonamah.....) belum lagi bagaimana membawa cairan infus yang banyaknya pasti bikin rumahuh (bahasa sunda yang artinya narik nafas panjang, itu juga kalo tidak lagi sesak : red).

akhirnya diwarnai dengan suasana saling diem selama perjalanan, (kami biasa saling diem untuk mengkomunikasikan bahasa ketidaksetujuan dalam kondisi emosi dibandingkan dengan saling gonggong gak jelas, dan kemudian baru mengkomunikasikannya ketika suasana sudah mendingin,... mendingin ya bukan mendingan,...dan hasilnya,.. its works,.. yah minimal selama 18 tahun ini kami berumah tangga....semoga terus berlanjut,...insya alloh..) sampailah kami di sebuah hotel di bilangan jalan tamblong bandung,.... tanpa banyak bicara saya turun dari kendaraan dan langsung beranjak menuju lobby,...bertanya ruang manasik ke resepsionis,... dan ditunjukan dimana ruangannya, istri saya pun sudah pergi lagi untuk sebuah urusannya.

di ruangan ballroom itu, waktu itu ruangan sudah agak penuh,...hampir semua meja sudah terisi,... saya mencari-cari kursi kosong dan menemukannya diantara 3 orang yang sepertinya pasangan suami istri dan anaknya yang seumuran mahasiswa,...saya pun duduk disitu bergabung dengan mereka setelah sebelumnya minta izin untuk duduk disana,...

proses manasik berjalan lancar, di bimbing oleh ustadz Budi Prayitno yang membawakan tata cara beribadah umroh dengan penuh canda dan bahasa yang membuat tenang terutama untuk mereka yang baru pertama kali akan menjalankan ibadah umroh,....
kemudian sampailah kepada sesi tanya jawab,... banyak jemaah yang bertanya tentang apa yang mereka belum paham mengenai tata cara umroh,... saya mengikuti dengan seksama, menunggu barangkali ada yang mau bertanya untuk sesuatu yang berkecamuk dalam pikiran,... adakah yang akan bertanya " bagaimana proses perjalanan umroh untuk saya seorang yang di vonis gagal ginjal stadium 5 dan harus menjalani proses cuci darah dengan metode CAPD setiap hari,.... ya SETIAP HARI dengan durasi 4 kali sehari,... ya anda tidak salah baca, bahkan 4 sampai 5 kali sehari,......hmmmh,...
tapi ditunggu tunggu tidak ada yang bertanya mengenai hal itu,...
akhirnya ketika ada kesempatan, diangkatlah tangan saya untuk menunjukan kalo saya ingin bertanya,... Pak ustadz Budy pun mmenangkap isyarat saya dan beliau langsung memperkenalkan saya ke para jemaah, ternyata beliau sudah mengenal saya mungkin dari istri saya yang bercerita, beliau pun menyampaikan ke jamaah mengenai kondisi saya,...
kemudian saya tambahkan penjelasan beliau dengan bertanya,.. bagaimana untuk kondisi saya,...dengan kondisi yang ada berarti saya harus membawa cairan infus sebanyak 4 x 11 hari x 2 hari perjalanan berarti 88 bag dengan berat 1 bag sekitar 2 kilo berarti ada 176 kg yang harus saya bawa, belum pakaian dan perlengkapan lain, sementara batas berat koper per jemaah hanya 2 x 23 kg atau 46 kg.

pada saat itu, setelah selesai menyampaikan pertanyaan,... momen yang membuat saya sangat terharu pun terbangun,....tiba-tiba tanpa ada yang mengkomando para jemaah yang serius menyimak pembicaraan banyak yang mengacungkan tangannya,... mereka seperti berlomba-lomba ingin menyampaikan,... diantaranya yang saya tangkap,... ada seorang pemuda yang menyampaikan,... "kang nanti sebagian koper saya yang bawa, kebetulan saya cuman berangkat sendiri dan cuman bawa satu koper" disusul beberapa jemaah yang lain yang kurang lebih menyampaikan hal yang sama,... sungguh suasana yang membuat tenggorokan ini tercekat, dada ini penuh sesak dengan keharuan sehingga tidak sanggup berkata apa-apa,... terima kasih para Jamaah Mi'raj Tour,...

Hari keberangkatan pun tiba,... setelah menginap semalam di hotel sekitar bandara saya pun bersiap-siap untuk masuk ke ruang tunggu bandara, namun ternyata prosedur untuk orang seperti saya agak berbeda dan lebih panjang, saya harus menggunakan kursi roda walaupun sudah menyampaikan masih sanggup untuk jalan kaki, kemudian saya pun harus di periksa ulang ditempat pemeriksaan bandara, waktu itu dokter yang memeriksa pun agak ragu mengizinkan saya terbang karena tekanan darah sedang agak tinggi, namun alhamdulilah setelah istirahat sebentar, surat izin terbang pun di tandatangan,...
ketika masuk ke ruang tunggu bandara dan berkumpul dengan jemaah yang lain, kelegaan yang tidak terlukis kata-kata pun membuncah memenuhi ruang hati,....

ketika panggilan untuk boarding mengemuka,... ternyata orang-orang seperti kami yang menggunakan kursi roda di dahulukan untuk naik pesawat,.....

bismillah,.. perjalanan pun dimulai....BERSAMBUNG..

Ini sebenarnya Foto kepulangan, karena pas keberangkatan lupa dokumentasi pas naek pesawat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar