Kamis, 28 Juni 2018

Hari Pertama Cuci Darah (Operasi CDL)

setelah penjelasan panjang lebar dari dokter, tidak ada perasaan lagi yang ada dalam pikiran selain campuran dari ketakutan yang lebih dari biasanya terhadap apa yang akan terjadi, tidak lagi berharap banyak akan kenyataan, tidak ada semangat lagi untuk melakukan apa- apa dan pasrah terhadap apapun yang terjadi.

sabtu pagi, 1 April 2017, dilakukan lah pemeriksaan USG untuk mengetahui lebih lanjut apa sebenarnya yang terjadi dengan Ginjal ini,
cukup lama juga menunggu panggilan dari dokter spesialis USG,
sekitar jam 09.30, datanglah perawat yang mengatakan bahwa jadwal USG bisa segera dilakukan,...
akhirnya dengan menggunakan kursi roda, diantarkan lah ke tempat USG,
singkat cerita, dilakukanlah USG, cukup lama juga (menurut perasaan saya yang merasakan bahwa hari-hari sekarang berjalan lebih lambat dari biasanya).... dokter yang melakukan USG pun tidak banyak berbicara, hanya melakukan pekerjaannya dan selesai itu mempersilahkan saya untuk kembali ke ruangan.
'
sore hari, waktu kunjungan dokter,
dengan hasil USG yang sudah ada, dokter kembali meyakinkan bahwa kondisi ginjal saya sudah rusak, dari pengamatannya ada beberapa kista dalam ginjal, baik yang kiri maupun yang kanan, istilahnya polikistik,...

dokter kembali memberikan opsi, mau dilakukan cuci darah sekarang atau mau didiskusikan dl dengan keluarga,... jika dilakukan cuci darah sekarang maka harus segera dilakukan operasi CDL untuk pemasangan saluran akses darah keluar dan masuk.

saya pasrah, melihat ke istri dan mengangguk untuk segera dilakukan operasi CDL ketika istri menanyakan "Bagaimana...?"

selepas maghrib, dijadwalkanlah dilakukan operasi, yang tidak pernah terbayang bentuk operasinya seperti apa...

operasinya ternyata dilakukan diruangan yang cukup luas,..dokter dan perawat mempersiapkan semuanya, ternyata operasinya berupa pemasangan selang di pembuluh darah arteri dan vena yang ada di sekitar leher, ...
ketika pertama kali pisau bedah menempel di kulit leher,... rasanya seperti akan disembelih saja,...walaupun sudah dilakukan bius lokal, tapi sayatan tajam dari pisau bedah masih terasa membuka kulit,...
subhnalloh,.. luarbiasa rasanya,..
dalam proses operasi yang menegangkan itu (menurut perasaan saya), beberapa kali dokternya menyempatkan berbincang, mungkin untuk sedikit meredakan ketegangan dan mencairkan suasana, tapi bagi saya malah menambah level ketegangan sampai ke batasnya, karena kata-kata yang diucapkan berulangkali :"bagaimana pak,... terasa sakit...?"dan ketika disampaikan terasa, maka ditambahkan dosis bius dengan suntikan baru....

sekitar satu jam,... operasi selesai dilakukan,...setelah menunggu beberapa saat, perawat memasangkan beberapa selang akses yang menghubungkan antara selang yang tadi dipasang di leher dengan mesin seukuran kulkas satu pintu yang ada di samping ranjang tempat tidur,...
dimulailah proses pencucian darah menggunakan mesin,....

ternyata seperti inilah rasanya cuci darah,.... sebuah proses yang tidak pernah terbayangkan bakal dilakoni sendiri dalam kondisi apapun selama hidup,..
perasaan campur aduk sebelumnya yang membuncah memenuhi rongga dada seakan memuncak dalam satu kepasrahan,.... mencoba untuk terus mengingat sang Maha Pencipta,.. ketakutan menjalar memenuhi ruang sadar, dalam kondisi seperti itu, perasaan antara hidup dan kematian serasa hanya dipisahkan oleh selembar benang tipis...     BERSAMBUNG...

Selesai Menjalani Cuci Darah

1 komentar: