Kamis, 21 Maret 2019

AMALAN PENDUDUK SURGA DI DUNIA



(BAGIAN PERTAMA)

Tujuan tertinggi dari setiap muslim dalam meniti hidup dan kehidupannya adalah meraih kemenangan besar di akhirat kelak dengan mendapatkan surga Allah k yang penuh dengan kenikmatan tiada tara dan terselamatkan dari siksa neraka yang sangat pedih. Kemenangan besar yang sangat ditentukan dengan kadar keta`atan seorang hamba kepada Allah k dan rasul-Nya. Firman Allah :

"Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (QS. 33:71)

"Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung." (QS. 3:185)

Pada edisi ini, kami mencoba untuk menginventarisir beberapa amalan-amalan ahli surga di dunia yang termuat dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, dengan harapan dapat memotivasi dan ditindaklanjuti oleh kita bersama yang mengharapkan surga Allah k, sebagaimana

Rasulullah bersabda :

"Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah di surga atau di neraka. Maka bertanya seorang sahabat, "Ya Rasulullah ! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan taqdir nasib kita tanpa beramal." Jawab Beliau , "Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang bahagia, adalah karena ia beramal dengan amalan orang yang berbahagia, dan orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang celaka adalah karena ia beramal dengan amalan orang celaka. Karena itu beramallah ! Semua sarana telah disediakan. Ada pun orang-orang bahagia, mereka dimudahkan untuk mengamalkan amalan-amalan orang berbahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka; kemudian beliau n membaca ayat : "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar." (QS. 92:5-10)" H.R.Muslim.

Beberapa amalan penduduk surga di dunia secara umum :

1. Bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa. Allah berfirman :
"Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya." (QS. 68:34)

2. Beriman dan beramal dengan ikhlash serta sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah n.


Firman Allah :
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan:"Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (QS. 2:25)

Dari Abu Hurairah z bahwa Rasulullah n bersabda :


(Setiap umatku masuk ke dalam surga kecuali yang enggan, para sahabat bertanya : "Siapa yang enggan itu wahai Rasulullah ?" Beliau n menjawab : "Siapa yang ta`at kepadaku niscaya ia masuk surga, dan siapa yang bermaksiat (melanggar) kepadaku maka sesungguhnya dia lah orangnya yang enggan itu.") H.R. Bukhari.

3. Merefleksikan seluruh perintah Allah k, menjauhkan seluruh larangan-Nya dan melaksanakn hal-hal yang diwajibkan serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan.


Dari Jabir katanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah n: Bagaimana pendapatmu, apabila aku telah melakukan shalat wajib, dan berpuasa Ramadhan, aku halalkan yang halal dan aku haramkan yang haram, dan tidak kutambah yang demikian itu dengan yang lainnya, dapatkah aku masuk surga ? Jawab beliau : "Ya, dapat !." H.R. Muslim.

Beberapa amalan penduduk surga di dunia secara terperinci :

1. Bertobat dan memohon ampunan kepada Allah kdari seluruh dosa dan kesalahan. Senang bersedekah, mampu menahan amarah serta memiliki sifat pemaaf.


Allah berfirman :
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah - Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (QS. 3:133-136).

2. Berhijrah dari keburukan (jahiliyah) kepada kebaikan (islam), serta berjihad dengan harta dan jiwa demi meninggikan kalimatullah.

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Rabb mereka mengembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhoan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. 9:20-22)

3. Istiqomah dalam keta`atan dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. Firman Allah :

"Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan : "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 46:13-14)

4. Khusyu` dalam shalat, meninggalkan perbuatan yang tidak berguna dan membayar zakat, menjaga kemaluan serta memelihara amanah. Firman Allah :

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (QS. (ya'ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. 23:1-11)


Diriwayatkan dari Imam Ahmad dan yang lainnya bahwa Nabi n bersabda : (Sungguh telah diturunkan kepadaku 10 (sepuluh) ayat, maka barangsiapa yang melaksanakannya niscaya ia masuk surga kemudian Beliau n membaca "Qod aflahal mu`minun…." Al Ayat).


5. Menuntut ilmu syar`i yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah disertai implementasinya dalam kehidupan.


Dari Abu Umamah berkata : saya telah mendengar Rasulullah n berkhutbah pada haji wada` maka beliau n bersabda :

"Barangsiapa meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga." H.R. Muslim.

6. Berwudhu` secara sempurna dan dilanjuti dengan membaca syahadatain setelah selesai berwudhu`.
Dari Umar bin Khaththab z bahwa Nabi bersabda :

"Tidaklah salah satu diantara kalian yang berwudhu`, lalu disempurnakan wudhu`nya itu, sesudah itu dia berucap : "Asyhadu an la ilaha illallah, wa anna Muhammadan `abdullah wa rasuluhu (Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan rasul-Nya) melainkan dibukakan baginya 8 pintu surga yang dapat dimasukinya dari mana saja menurut kehendaknya." H.R. Muslim.

7. Kontinue dalam melaksanakan shalat nafilah (sunnat) sebelum maupun sesudah shalat fardhu (sunnah rawatib ba`diyah dan qabliyah).
Dari Ummu Habibah x berkata : Saya mendengar Rasulullah n bersabda :

"Siapa yang mengerjakan shalat 12 raka`at sehari semalam, akan dibuatkan oleh Allah untuknya rumah di surga." H.R. Muslim.


12 raka`at itu terdiri dari 4 raka`at sebelum shalat Zhuhur, 3 raka`at setelahnya, dan 2 raka`at setelah shalat Magrib dan 2 raka`at setelah shalat Isya, serta 2 raka`at sebelum shalat Shubuh sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.


8. Membangun masjid semata-mata karena Allah k.

"Barangsiapa membangun masjid dalam rangka mencari keridhaan Allah semata, maka Allah akan membuatkan pula baginya rumah di surga." H.R. Bukhari dan Muslim.

9. Menyantuni dan memelihara anak yatim serta peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.
Dari Abu Hurairah z berkata : Rasulullah n bersabda :

"Pengasuh anak yatim, baik yatimnya sendiri atau anak yatin orang lain dengan saya di surga seperti ini, sambil menunjukkan (perawi hadits ini yaitu) Malik kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah." H.R. Muslim.

10. Beriman kepada Allah dan hari Akhir, berinteraksi sosial dengan sikap yang seperti kita inginkan bagaiman mereka harus bersikap kepada kita.
Dari Abdullah bin Umar r,ahuma berkata: Rasulullah n bersabda :

"Siapa yang ingin bebas dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah dia berjasa kepada umat manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu dan dia beriman kepada Allah dan hari Akhir." H.R. Muslim.

11. Menyebarkan salam, memberikan makan fakir miskin dan menjalin tali silaturahmi serta shalat malam (tahajjud).
Dari Abdullah bin Salam z bahwa Nabi n bersabda :

"Wahai umat manusia, sebarkan salam, berilah makan, jalinlah tali silaturahmi, shalat tahajudlah di saat manusia tertidur lelap, maka kalian akan masuk surga." H.R. At-Tirmidzi dan berkata hadits hasan shahih.

12. Berperangai baik, bersikap lembut dan tawadhu` (rendah hati) kepada Allah k maupun antar sesama hamba.

Dari Abu Hurairah z nahwa Nabi n pernah ditanya mengenai hal apa yang paling banyak memasukkan manusi ke dalam surga, beliau menjawab : "Taqwa kepada Allah dan berakhlaq baik." H.R. At-Tirmidza dan Ibnu Hibban dalam shahihnya.


Dari Abdurrahman bin `Auf z berkata : Rasulullah n bersabda : ("Jika seorang wanita melakukan 5 shalat fardhu, berpuasa Ramadhan satu bulan penuh dan menjaga kemaluannya serta menta`ati suaminya maka kelak ia akan masuk surga dari segala pintu yang ia kehendaki."



Disarikan dari : Fitnah An-Nazhar wa `Ilajiha.
Penerjemah : Muh. Khairuddin Rendusara.

HIKMAH DI BALIK MUSIBAH SAKIT


Pendahuluan
Orang yang sedang ditimpa penyakit tidak perlu dicekam rasa takut selama ia mentauhidkan Allah dan menjaga shalatnya. Bahkan, meskipun di masa sehatnya ia banyak berkubang dalam dosa dan maksiat, karena Allah itu Maha Penerima taubat sebelum ruh seorang hamba sampai di kerong-kongan. Dan sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau memikirkan-nya, di antaranya adalah:

1. Mendidik dan menyucikan jiwa dari keburukan.
Allah I berfirman, artinya, “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)
Dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. Imam al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah z bahwa Nabi n bersabda: ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melain-kan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.”
Dalam hadits lain beliau bersabda: “Cobaan senantiasa akan menimpa seorang mukmin, keluarga, harta dan anaknya hingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” Sebagian ulama salaf berkata, “Kalau bukan karena musibah-musibah yang kita alami di dunia, niscaya kita akan datang di hari kiamat dalam keadaan pailit.”

2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat.
Itu merupakan balasan dari sakit yang diderita sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Nabi bersabda, ”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” (HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan sanad hasan). At Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir secara marfu’, ”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dicabik-cabik ketika di dunia karena iri melihat pahala orang-orang yang tertimpa cobaan.”

3. Allah dekat dengan orang sakit.
Dalam hadits qudsi Allah berfirman: ”Wahai manusia, si fulan hamba-Ku sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau membesuknya niscaya engkau mendapati-Ku di sisinya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

4. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba.
Sebagaimana dituturkan, bahwa kalau seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.
Anas z meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Allah.”
Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang ridha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya. Rasulullah n bersabda, “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).”

5. Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah.
Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushilat ayat 51 Allah berfirman, artinya, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.”
Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagiamana dilakukan oleh Nabi Ayyub p yang berdoa, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al Anbiyaa :83)

6. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya.
Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada Allah. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqamah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah menjauhkan diri dari kesesatan. Amat banyak hamba yang setelah di timpa sakit ia mau memulai bertanya persoalan agamanya, mulai mengerjakan shalat dan berbuat kebaikan, yang kesemua itu tak pernah ia lakukan sebelum menderita sakit. Maka sakit yang
dapat memunculkan ketaatan-ketaatan pada hakekatnya merupakan kenikmatan baginya.

7. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala.
Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian, terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya. Maka apakah pantas baginya menyombongkan diri di hadapan Allah dan sesama manusia?

8. Memperkuat harapan (raja’) kepada Allah.
Harapan atau raja’ merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Allah dengan kuat. Apalagi pada penderita sakit yang telah sekian lama berobat kesana kemari namun tak kunjung sembuh. Maka dalam kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Allah semata, sehingga ia mengadu: “Ya Allah tak ada lagi harapan untuk sembuhnya penyakit ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah raja’ ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang tidak dalam keadaan kritis.

9. Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah n bersabda, ”Barang siapa yang dikehen-daki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR al Bukhari). Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat.

10. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.
Meskipun ia tidak lagi dapat melakukannya atau dapat melakukan namun tidak dengan sem-purna. Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amr dari Rasulullah n, ”Tidak seorangpun yang ditimpa bala pada jasadnya melainkan Allah memerintah-kan kepada para malaikat untuk menjaganya, Allah berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hambaKu siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian denganKu.”

11. Sakit dapat menghantarkan ke manzilah (kedudukan) tertentu di Surga.
Terkadang seorang hamba memiliki manzilah di Surga, akan tetapi amalnya tidak dapat mengantarkannya ke sana maka Allah menimpakan kepadanya berbagai ujian secara bertubi-tubi sehingga sampailah ia kepada manzilah tadi, sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Hibban dari Abu Hurairah.

12. Dengan sakit akan diketahui besarnya makna sehat.
Jika seseorang selalu dalam keadaan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba sakit, ia ingin agar bisa segera pulih sebagaimana kondisi semula ketika sehat, sebab setelah sakit itulah ia akan tahu apa artinya sehat.
Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang sakit maka tentu masih ada orang lain yang lebih parah, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat sakit yang diderita dengan nikmat yang telah diterima dan dengan memikirkan faedah dan manfaat dari sakitnya. Dalam urusan agama seseorang harus meman-dang yang diatasnya agar tidak merasa bahwa dirinyalah orang yang terbaik, sedang dalam urusan dunia ia harus memandang orang yang ada di bawah-nya agar menimbulkan rasa syukur dan melahirkan pujian kepada Allah.

13. Bagi seorang hamba (muslim) sakit merupakan rahmat bukan siksa.
Firman Allah, artinya. “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Menge-tahui.” (QS. an Nisaa:147)
Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengenal Allah dan hikmahNya, meskipun demikian Allah tetap menyayanginya karena itu semua disebabkan ketidak tahuan, kelemahan dan kekurangannya.

Sumber : Dari nasyrah Darul Wathan, Min fawaidil maradh. Subakir Ahmad*)
*)disesuaikan

5 Type Karyawan di Kantor Kita


Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar

Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor ini didekati dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan ini samasekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah pemahaman kita karenamakna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan menilai diri sendiri.
(Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib)

1. Karyawan/Pejabat "Wajib"
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan siapapun yang berjumpa dengannya. Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan senang dengankehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya

2. Karyawan/Pejabat "Sunnah"
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah: kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan..
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.

3. Karyawan/Pejabat "Mubah"
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah: ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.

4. Karyawan/Pejabat "Makruh"
Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah.
Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.
Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.

5. Karyawan/Pejabat "Haram"
Ciri khas dari kelompok ini adalah : kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan.
Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat dirindukan "ketiadaannya". Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri.
Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah. Pendek kata di adalah "trouble maker".
Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang mana...?
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang "wajib ada". Semoga!

Sumber : Tulisan & Tausyiah AA Gym

Selasa, 12 Maret 2019

Catatan No KRT2904

Ketakutan yang dialami oleh para penerima mandat cuci darah mungkin berbeda beda, beberapa pastinya berjuang keras untuk menyesuaikan dengan situasi dimana ketika sesak datang menyerang, tubuh yang bengkak bengkak karena resistensi, atau bagaimana ketika sedang ngedrop sehingga fikiran yang sehat dan normal pergi entah kemana berganti alam bawah sadar yang tidak jelas arahnya, ketika semua itu datang, maka tusukan jarum sebesar stiller hanya seperti gigitan nyamuk annopeles betina yang datang kemudian pergi tanpa permisi.

namun ketakutan yang saya rasakan ini mungkin agak aneh kalo tidak dibilang konyol, kekhawatiran terbesar adalah karena ketergantungan yang besar terhadap orang lain untuk mengoperasikan alat penunjang maka pertanyaan yang muncul adalah bagaimana jika para dokter dan perawat yang ada di RS itu pada mogok...?? bagaimana jika bandung macet parah atau terjadi kerusuhan sehingga tidak bisa diakses dari luar...?

bagaimana jika terjadi perubahan system sehingga biaya cuci darah yang per sekalinya itu mendekati UMK Cianjur itu harus ditanggung sendiri..? ketika kesadaran situasional seperti itu pada titik terendah maka hujan yang deras saja bisa membuat suasana hati menjadi gelap gulita karena ketakutan akan membasahi saluran CDL yang terkoneksi langsung pada arteri dan vena sehingga akan menyebabkan infeksi.

sungguh luar biasa mereka yang sudah menghadapi situasi seperti ini selama bertahun tahun dengan penuh kesabaran....hanya keyakinan yang kuat bahwa itu semua sebagai kaffarat yang menjadi harapan sambil menunggu waktu yang ditentukan...

Catatan no.2904KRT

Selasa, 26 Februari 2019

Teruntuk Dokterku Sayang...


TODAY

sebelumnya saya mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini, dari pengalaman saya berinteraksi dengan beberapa orang yang berprofesi sebagai dokter disini sebagian besar cara komunikasinya hampir seragam, cenderung strictly to the point, hampir tanpa melihat kondisi psikologis atau suasana hati yang dialami pasien,... 
mungkin memang latar belakang keilmuannya mengharuskan seperti itu, padahal dari sisi pasien sendiri, informasi terkait apa itu yang namanya komplikasi, kemungkinan terburuk bahkan resiko kematian merupakan hal yang diniscayakan dan bisa jadi merupakan kepasrahan untuk beberapa orang, menurut opini saya yang diperlukan adalah bagaimana membangun mindset positif supaya pasien bisa lebih optimis memandang kondisi kedepannya, bagaimana menumbuhkan semangat untuk terus menjadi lebih baik, bagaimana agar kondisi psikologis pasien tidak menjadi lebih buruk dari sebelumnya, sampaikanlah bahwa masih banyak hal baik yang bisa dilakukan bahkan jauh lebih baik dari orang yang dikatakan sehat. gembirakanlah, 
sebagai dokter tentu banyak kebaikan yang sudah dilakukan dengan memperbaiki kondisi FISIK pasien, tambahkanlah sedikit kebaikan lagi untuk memperbaiki kondisi psikologisnya, bahkan mungkin itu yang lebih penting,
let me show one story, 
pada waktu teman saya berumur 7 tahun ayahnya didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening, dokter yang memeriksanya menyampaikan bahwa kemungkinan untuk bertahan hidupnya hanya tinggal beberapa bulan lagi, dengan kesungguhan untuk berupaya sembuh, melaui berbagai macam pengobatan, termasuk alternatif, dengan penuh semangat ayah temen saya menjalani hari harinya, tidak terasa, 31 tahun berlalu dan baru pada saat itu ayah temen saya sampai pada waktunya untuk mengahadap yang maha kuasa... 31 tahun kemudian dari vonis dokter,.... yang mana dokter yang memvonisnya malah lebih dahulu menghadap yang maha kuasa. 
so i just want to say; STOP MEMPERBURUK KONDISI PSIKOLOGIS SIAPAPUN LETS TALK POSITIVELY,..... 
catatan no KRT1805

Kamis, 07 Februari 2019

Bertemu Manusia-Manusia Berhati Mulia



Hari menjelang siang....selesai sesi terapi di soreang itu perjalanan dilanjutkan menuju ke kota Bandung, rencananya akan mengunjungi sebuah rumah sakit yang diinformasikan khusus merawat pasien-pasien yang mengalami gagal ginjal.
Ditemani istri perjalanan dari soreang menuju Bandung terasa sedikit menjemukan, melewati kemacetan dayeuhkolot dan baleendah, diselingi dengan kejadian delman yang ujug-ujug mundur  sampe akhirnya nabrak bemper mobil menambah manyun suasana.

jam sebelasan siang akhirnya sampai di daerah tubagus ismail, setelah tanya sana sini akhirnya ketemulah rumah sakit yang di maksud, dua bangunan yang tidak terlalu besar untuk ukuran rumah sakit, yang satu memiliki tampilan bangunan lama berwarna dominan merah bata dan satu lagi terlihat lebih baru dengan tampilan lebih modern dengan dominasi kaca dibagian depan.

ada rasa enggan dan was was ketika kembali harus memasuki bangunan yang namanya rumah sakit,....persepsi negatif tentang bayangan dokter yang angkuh, seolah-olah maha tahu dengan segala kata saktinya, diagnosa yang mematahkan semangat menjadi bayangan yang memenuhi alam pikiran, berkumpul menjadi satu membentuk ikatan molehkul yang akhirnya tersusun menjadi tampilan wajah kerung cambetut, tidak bergairah, enggak banyak ngomong dan sembelit.




menuju ke tempat pendaftaran dilayani dengan ramah, ditanya ini itu keperluannya apa, dokumen yang dibawa apa aja,... sang istri yang menjelaskan semuanya, bahwa ke sini tanpa persiapan, jadi belum ada dokumen apa-apa yang di bawa, hanya beberapa dokumen bukti rawat inap di rumah sakit sebelumnya beserta beberapa hasil diagnosa, sekalian tanya karena sudah divonis harus cuci darah, bagaimana prosedurnya kalo mau cuci darah di rumah sakit ini,....

akhirnya dijelaskan bahwa untuk bisa masuk ke RS ini dan menjalani perawatan cuci darah harus sudah terdaftar sebagai peserta BPJS, jadi rumah sakit ini hanya bekerjasama dengan BPJS untuk layanan hemodialisa (belakangan saya tau maksud mulia dibalik semua persyaratan yang disampaikan), disampaikan juga prosedur mengenai tidak bisa langsungnya dilakukan penjadwalan HD rutin karena harus melihat jadwal dan ketersediaan mesin, namun untuk sementara dalam kondisi darurat bisa menggunakan jadwal Overtime dimana pelaksanaan HD dilakukan malam hari melalui UGD. diinformasikan juga untuk menemui ibu Heni, kepala ruangan HD untuk menanyakan jadwal HD yang tersedia, (belakangan saya tau kalo beliau satu kampung halaman dengan saya) dengan ramah beliau menjelaskan mengenai prosedur untuk pendaftaran pasien baru, persyaratan yang harus dipenuhi, dan beliau menginformasikan akan memberi kabar jika jadwal yang memungkinkan tersedia.

alhamdulilah tidak banyak hambatan dalam proses pengurusan BPJS ini karena kantor tempat saya bekerja ternyata sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan (terima kasih buat temen-temen HR, Mb Igna, mb gita "the chubby", mb winda dan yang lainnya).... semua proses pengurusan rujukan bisa dilakukan dengan baik walaupun diselingi kesalahan nama rumah sakit rujukan yg harusnya RSKG Habibie malah dibuat rujukan untuk RS Santosa, setelah dikoreksi proses pengurusan untuk pendaftaran cuci darah pun di mulai.

setelah melakukan pendaftaran ke IGD saya menunggu untuk penjadwalan cuci, karena belum memiliki jadwal reguler, proses cuci darah (HD) akan dilakukan diwaktu overtime atau malam hari, saya jadi harus mengingap dulu di ruang rawat inap karena belum  tau jam berapa pelaksanaannya. setelah menunggu agak lama di ruangan pukul setengah 8 malam dijadwalkan akan dilaksanakan proses HD.

Pk. 19.30 say pun didorong menggunakan kursi roda menuju ruang HD, walaupaun mengatakan bahwa saya kuat untuk jalan sendiri tapi menurut perawat bahwa prosedurnya seperti itu jadi menggunakan kursi roda. sesampainya di ruang HD saya diposisikan di mesin paling ujung sebelah kiri, mesinnya sendiri ada 6 unit, berjejer kiri kanan masing2 3 unit. ruangan tersebut tidak terlalu besar, bahkan dengan jumlah unit sebanyak itu ruangan jadi terasa sangat sempit.
setelah melalu proses pengecekan ini itu dimulailah proses HD ditempat baru ini,.... saya masih menggunakan CDL untuk proses HD,.. oh iya CDL sendiri adalah selang bercabang 3 yang dimasukan ke pembuluh darah di sekitar leher dekat ke arah dada,.... dengan 2 buah ujung dengan tutup selang berwarna biru dan merah. saya baru tau kalo selang itu cukup dalam masuk kedalam pembuluh darah dengan panjang lebih dari 1 jengkal setelah dilakukan operasi pencabutan selang CDL.



HD Pertama di RSKG Habibie, sekilas terlihat penampakan bidadari sedang tidur
Ada rasa tegang cenderung khawatir yang coba di sembunyikan ketika akan memulai proses HD, khawatir darahnya tidak lancar mengalir, khawatir selangnya tersumbat, khawatir sesak nafas, dan kekhawatiran2 lainnya mengiringi prosesi pemasangan selang HD ini. semua terakumulasi menjadi kepasrahan tertinggi yang menyerahkan apapun yang akan terjadi pada ketentuan Alloh SWT. tidak ada hal lain lagi yang bisa memberikan ketenangan selain kepasrahan kepada sang Pencipta. dokter yang mendampingi pun menyarankan untuk berdzikir selama proses HD, menambah rasa tenang.

 4 jam berlalu, dan pukul 12 malam menjelang dinihari, proses HD pun selesai, alhamdulilah tidak ada kendala berarti,....
sesaat kemudian saya pun diantarkan kembali ke ruangan inap.....   BERSAMBUNG....








  


Selasa, 11 Desember 2018

Road Trip to Bandung

Hampir 4 hari saya di rawat di Rumah Sakit di kawasan Cempaka Putih ini....
selama itu pula berbagai pengalaman dan kejadian yang terjadi semakin menggugah keyakinan bahwa tidak ada suatu peristiwa pun yang terjadi secara kebetulan, semua sudah ada skenarionya dan tertulis dalam catatan yang sudah ada 50.000 tahun sebelum kita ada, tersimpan di lauh mahfuzh,...
dan satu hal, skenario sang Maha Pencipta adalah yang terbaik,.. hanya akal dan pemikiran manusia lah yang kadang terbatas memahaminya,...

beberapa kejadian dalam 4 hari yang cukup berkesan itu diantaranya adalah,..
bertemunya kembali dengan beberapa saudara yang sudah belasan tahun tidak bertemu,...
kunjungan dari teman-teman zaman sekolah yang sungguh tidak terduga,...
dan yang luarbiasa adalah kunjungan dari teman-teman sekantor yang memenuhi hampir seluruh koridor rumah sakit menuju ruang rawat inap,...
satu lagi,.. pelayanan yang diberikan oleh pegawai rumah sakit, perawat dan personel di dalamnya cukup memberikan support yang baik dan kenyamanan, terima kasih atas semuanya...
dilain waktu mungkin akan diceritakan kisah tersendiri tentang interaksi dengan personel RS ini.

Hari Senin, 3 April 2017,...
dokter sebenenarnya sudah mengijinkan untuk meninggalkan rumah sakit, karena tidak ada treatment lain yang diperlukan, hanya tinggal penjadwalan untuk cuci darah rutin yang jadwalnya harus dilakukan 2x tiap minggu,...
ketika mendengar jadwal ini saja yang terbayang adalah bagaimana hal ini akan dilakukan, bagaimana dengan jam kerja, bagaimana mengaturnya, dimana akan tinggal ketika jadwalnya cuci darah sementara sekarang saja di Jakarta ini tinggal ngekos...? bagaimana jika CDL yang enggak boleh kena air ini tiba tiba kehujanan...?? bagaimana jika bosan dengan jadwal yang harus dilakukan serutin itu, sementara ketika harus service motor yang lamanya 3 bulan sekali aja sering muncul perasaan, ya ampuun udah harus service lagi,.. berbagai macam kecemasan membayangi hal-hal yang belum terbayang bagiamana akan kejadiannya....

inilah memang salah satu kelemahan saya,... membayangkan sesuatu yang buruk yang akan terjadi, padahal ketika dijalani, banyak hikmah dan kisah yang bisa diambil sebagia pelajaran yang baik,...

sore hari selepas ashar, ketika sedang ngobrol dengan teman kantor dan teman SMA, tiba-tiba terdengar ketukan dipintu kamar, dan sesosok yang sudah tidak asing lagi kemudian muncul di depan pintu, ya beliau adalah Bapak Toharso, yang waktu itu menjabat sebagai Direktur Pengolahan Pertamina (persero),  terharu juga mendapatkan kunjungan dari beliau,.... banyak nasehat mengalir dari beliau terkait kondisi yang dialami sekarang, setelah ngobrol panjang lebar dengan beliau, menjelang magrib beliau pun pamit,....

sebuah pertemuan yang sangat berkesan untuk seorang bekas bawahan bisa mendapat kunjungan seorang Direktur, seorang atasan, seorang leader dan sekaligus seorang guru yang banyak memberi pembelajaran bagaimana bersikap dan bertindak sebagai seorang pemimpin. Terima Kasih Pak Toharso.

Selepas isya, saya bersama istri sudah menyusuri padatnya Tol Jakarta Cikampek dalam perjalanan menuju Bandung, saat lelah dan kantuk sudah tidak tertahan, kami berhenti di rest area KM 57, dan tanpa sempat memikirkan apapun kami tertidur begitu saja didalam kendaraan,.. kira kira pukul 01.30 dinihari, saya pun terbangun dan beranjak menuju ke mesjid untuk menyegarkan diri dan menyampaikan laporan kepada Sang Maha Pencipta.

karena mengejar sebelum shubuh sampe di bandung, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Bandung.

sekitar pukul 03.00 pagi akhirnya kami sampai di rumah adik kami di kawasan soreang Kab Bandung. masih ada waktu sebelum waktu shubuh, saya pun tertidur, namun tidak bisa nyenyak, gambaran-gambaran yang muncul dan tidak jelas terus membayangi alam mimpi.

pukul setengah 7 pagi kami, saya bersama istri dan diantar adik kami, menyusuri gang gang kecil di kawasan banjaran kab bandung, bermaksud hendak menemui seorang terapis alternatif yang katanya dengan pengobatannya bisa membantu mengobati beberapa macam penyakit.

sebenarnya saya sendiri agak malas-malasan mengikuti saran untuk pengobatan seperti ini, saya cenderung tidak begitu percaya dengan yang namanya alternatif dengan metode-metode yang tanpa ada dasar keilmuan yang masuk akal, khawatir terjerumus ke dalam praktek syirik.

tapi setelah diyakinkan bahwa ini alternatif dengan metode refleksi dan bukan seperti yang meminta syarat-syarat gak jelas, akhirnya saya mengikuti juga, baiklah,,...lets see what will happen, dalam kondisi seperti ini maembuat pilihan menjadi terbatas, tawaran apapun sepertinya tidak ada salahnya di coba,...

ini yang mungkin perlu jadi perhatian buat siapapun,... dalam kondisi sakit, informasi yang datang dari manapun menyebutkan si ini sembuh dengan ini si itu sembuh dengan pengobatan dari sana, seperti orang yang kehausan dan ditawari minuman segar,... kadang tanpa pikir panjang dan masuk logika,.... padahal belakangan saya tau,.. untuk kasus seperti kegagalan fungsi ginjal ini, alternatif dengan herbal atau jamu-jamuan tau semacamnya adalah hal yang sangat dihindari, karena justru akan memperberat fungsi ginjal untuk menyaring racun dalam cairan tubuh,..

pukul 7 saya sudah duduk bersila menghadap terapis, seorang bapak-bapak paruh baya dengan tampilan tenang dan tidak terlalu banyak bicara, saya sendiri lebih tidak bicara lagi, hanya istri saya yang mengatakan bahwa saya divonis gagal ginjal dan sudah melakukan 2 kali cuci darah...

si bapak ini kemudian mengatakan dalam bahasa sunda yang maksudnya, mari kita lihat, saya biasanya menolak pasien yang sduah lebih dari 3 x cuci darah karena darahnya sudah tercampur, tercampur dengan apa,.. entahlah, mungkin maksudnya sudah tidak murni lagi,....
selebihnya setelah komunikasi itu semua terdiam...
saya kemudian diminta membelakangi si bapak dalam posisi duduk dengan kaki selonjor,... punggung terasa ditusuk-tusuk dengan menggunakan ujung jari di beberapa titik, kemudian dia mengatakan, ini kondisi ginjal yang sebelah kiri/kanan pokoknya salah satunya (saya lupa) kondisi nya udah mulai mengecil sementara yang satunya ukurannya masih normal. (ukuran lho ya... bukan fungsi:red)
saya curinghak (bahasa sunda yang artinya meringhak...atau apalah yang menunjukan sedikit ketertarikan)....diagnosa model ini hanya disampaikan dokter waktu di rumasakit beberapa hari yang lalu setelah dia melihat hasil USG, lah ini cuman di tusuk-tusuk punggungnya pake jari,...

gak berapa lama dia juga mengatakan,... ini mah ada semacam kista di ginjalnya,...rasa curinghak yang sebelumnya cuman satu alis mata terangkat  sekarang menjadi dua-duanya, karena hasil USG sebelumnya di RS juga menunjukan bahwa ada beberapa kista di ginjal. dalam hati ngomong, wah ini jelma tidak sembarangan ngomong, minimal dia punya ilmu buat mendeteksi suatu penyakit dengan metode tusukannya itu.

istri saya kemudian bertanya, gimana peluangnya pak,... dia jawab, yah insya alloh, kita ikhtiarin, semoga bisa berkurang, atau kistanya bisa dihilangkan, berdoa saja sama Alloh minta diberikan kesembuhan.

terapinya enggak berapa lama, paling 15 menitan, di refleksi punggungnya dan kepala nya. setelah itu dia menawarkan bahwa untuk mempercepat menghilangkan kista dapat dikonsumsi semacam ramuan herbal dari daun-daunan yang sudah ditumbuk halus.nah ini dia,... "naon ieu yeuh,,, ke ke ke.... urang cari tahu dulu apa manfaat dan fungsinya..... ada enggak dampaknya,...."

.........BERSAMBUNG.........

Kurang Lebih seperti ini terapinya....